Printer inkjet dengan sistem tinta ink tank atau "tinta infus" berkapasitas besar pertama kali diperkenalkan Epson di Indonesia melalui produk L100 dan L200. Kedua printer itu memang didesain khusus untuk pasar Indonesia.
"Soalnya, di sini solusi ink tank atau yang biasa disebut sebagai tinta infus sangat mewabah di mana-mana," ujar Deputy Country Manager PT Epson Indonesia M. Husni Nurdin menerangkan alasannya.
Masyarakat Indonesia, menurut dia, membutuhkan solusi printing dengan cost per page yang murah. Dia menganalogikan hal ini dengan populernya layanan instant messaging BlackBerry Messenger di Tanah Air.
"Orang Indonesia bersedia membayar mahal, asalkan dapat operation cost alias biaya pakai murah atau gratis. Itu sah-sah saja karena masyarakat di negara maju pun begitu," ungkap Husni.
Dia memperkirakan, 70-80 persen market printer inkjet di Indonesia menginginkan tinta jenis continuous supply atau infus.
Ongkos Cetak Murah
Dibandingkan printer inkjet konvensional dengan sistem cartridge, seri printer ink tank Epson diklaim memiliki kelebihan besar dalam hal ongkos cetak per halaman yang murah.
Hal ini, antara lain, disebabkan oleh kapasitas botol tinta yang besar dibandingkan isi cartridge (mencapai 70 ml per botol) sehingga printer disebut bisa mencetak lebih banyak halaman sebelum harus diisi ulang. Ongkos cetak pun kemudian bisa ditekan.
"Seperti printer ink tank seri M100 dan M200, misalnya, ongkos cetak per halaman cuma Rp 35, jauh lebih rendah dibandingkan printer laser yang memakai toner third party sekalipun," ujar Husni.
Meski demikian, Husni mengaku printer ink tank ini tak mengancam kelangsungan seri produk printer laser dari Epson dikarenakan preferensi masing-masing pengguna yang berbeda.
"Epson sendiri kini telah memiliki 11 tipe printer ink tank. Karena itu kami berani mengklaim diri sebagai rajanya ink tank," tandasnya.
Sumber : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar